Teknologi Transportasi Transjakarta Terbaru
Teknologi Transportasi
Teknologi Keamanan Bus Transjakarta "Scania"
Sebanyak 108 bus gandeng (articulated-bus) merek Scania wara-wiri di jalur busway. Bus-bus asal Swedia itu rupanya memiliki sejumlah teknologi yang menjamin keamanan dan kenyamanan penumpangnya. Keadiran bus itu sesuai dengan keinginan dari Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, terkait dengan bus yang berkualitas.
Ada sejumlah teknologi yang di benamkan pada bus Transjakarta merek Scania untuk kebutuhan keamanan Transjakarta sesuai dengan permintaan dan keinginan dari Gubernur untuk keamanan dan kenyamanan penumpang.
Disamping itu, pengemudi bus juga diberi pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengemudikan bus, kata, GM Trucks & Marketing Division United Tractor, Harijadi Mawardi, yang di dampingi Deputy Head Marcom Dept Marketing Division United Tactors, Novy Sianipar, di Cakung, Jakarta Timur.
Unite Tractors (UT) adalah distributor peralatan berat di Indonesia yang menyediakan produk-produk merek ternama di dunia seperti Komatsu, UD Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest.
Harijadi menyebutkan, teknologi yang diberikan antara lain pengaturan kecepatan maksimum bus yang hanya sampai kecepatan 50 kilimeter per jam. Tujuan dari pembatasan kecepatan ini untuk menjaga keselamatan penumpang maupun pengendara lain.
"Bagian pintu juga memiliki sistem keamanan sendiri. Yang mana sebelum bus berhenti tepat di pintu halte, pintu tidak akan bisa terbuka. Jadi Bus harus berhenti dahulu baru kemudian pintu bisa terbuka, begitu juga sebaliknya pintu tertutup dulu baru bus bisa di jalankan".
Dalam bus Transjakarta buatan Scania ada pula computer on board yang fungsinya untuk mengetahui posisi bus dalam aplikasi Qlue. Aplikasi ini bisa di didownload dari Google Playstore. Dengan begitu, calon penumpang dengan mudah mengetahui posisi bus secara real time. Penambahan lainnya adalah Closed-Circuit Television (CCTV).
Deteksi Dini
Dalam waktu dekat, UT juga akan melakukan uji coba flib management system (FPS) ke aspek maintenance atau health monitoring unit, sehingga jika ada error dalam bus bisa terdeteksi secara dini.
Bisa juga untuk mengetahui kapan waktunya ganti oli dan servis, sehingga tak perlu menunggu adanya kerusakan bus baru di service. Hal ini untuk memperpanjang usia bus yang batasannya sampai 10 tahun.
Terkait dengan layanan purnajual, Novi Sianipar menambahkan, "UT menyiapkan paket perawatan dari semua bus yang dijualnya. Mereka akan menyiapkan mekanik sparepart, kendaraan operasional di masing-masing bengkel pengelola, sehingga mempercepat penanganan jika terjadi sesuatu."
Terkait teknologi bus Scania, UT juga memberikan pelatihan terhadap calon sopir bus. Apalagi bus Scania yang digunakan untuk jalur busway dalam bentuk bus gandeng dan berbahan bakar gas (BBG).
"Tujuannya agar memberikan product knowledge terhadap bus. Misalnya, sopir jangan rem mendadak, bagaimana cara memacu gas dan sebagainya. Dan semua kegiatan sopir bisa terecord dalam sebuah sistem," kata Harijadi.
UT sudah menjual bus Scania untuk angkutan umum kepada perusahaan Otobus (PO) yang melayani Antarprovinsi (AKAP) sejak 2004. Baru di tahun 2012 lalu Scani mulai memperkenalkan produknya ke Pemrpov DKI untuk layanan Transjakarta.