Virus Corona, Bisnis Smartphone, Produksi, Industri Mobile, Mobile World Congress
Pengaruh Virus Corona di Bisnis Smartphone
Hingga kini, korban Caronavirus atau Covid-19 seperti yang dikutip dari Worlmeter mencapai 2.130 orang yang meninggal dunia dan 75 ribu lebih sudah terinfeksi. Mewabahnya Coronavirus ini telah meningkatkan kewaspadaan yang tinggi yang tidak hanya di Cina saja, akan tetapi hampir di seluruh Negara di dunia.
Beberapa langkah preventif dilakukan untuk mencegah penyebaran Coronavirus dimana salah-satunya dengan membatasi penerbangan dari dan ke negara Cina. Oleh karena Cina dikenal sebagai pusat industri dunia untuk berbagai macam produk. maka tentu saja hal itu akan berpengaruh pada kondisi ekonomi global secara umum.
Bisnis smartphone akhirnya pun ikut terimbas. Ini karena sebagaian besar produksi smatmphone di dunia berasal dari sana. Tak hanya itu, dampak kewaspadaan yang tinggi akhirnya juga berimbas pada pembatalan ajang terbesar industri mobile dunia Mobile World Congress (MWC) 2020.
Sejatinya acara tersebut akan berlangsung pada tanggal 24-27 Februari di Barcelola Spanyol, namun pada 12 Februari lalu GSMA sebagai penyelenggara, membuat pengumuman bahwa acara tersebut terpaksa di tiadakan.
Padahal, acara MWC 2020 bakal memamerkan produk-produk smartphone terbaru dari berbagai merek. Seperti Oppo, vivo, Xiaomi, honor, Huawei, LG dan Sony. Bahkan LG sudah mengumumkan pengunduran diri dari MWC 2020 sebelum GSMA mengumumkan pembatalan event tersebut.
Pembatalan ini tentu saja disesalkan banyak pihak meskipun keputusan tersebut harus diambil untuk kepentingan yang lebih luas. Salah satu perusahaan yang menyesalkan pembatalan itu adalah Connetclab.
Seperti yang dikutip oleh Jurnalis Pulsa dari BBC.com (13/2), juru bicara Connectlab, Vittorio di Mauro mengatakan, pihaknya telah menghabiskan 50 ribu Euro untuk mengikuti ajang itu dan sangat berpotensi kehilangan klien atas pembatalan MWC. Dia juga mengatakan kondisi tersebut seperti "mimpi buruk" bagia dia.
Sementara masih dari sumber yang sama, analis industri mobile Ben Wood mengatakan banyak perusahaan kecil mungkin mempertimbangkan apakah akan hadir tahun depan karena "mereka sudah mengeluarkan banyak uang untuk event ini."
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa, "GSMA perlu berhati-hati bahwa tidak ada efek knok-on dari pembatalan (event) tahun ini. Perusahaan besar dan banyak peserta akan meninjau pentingnya MWC untuk bisnis mereka dan GSMA harus bekerja keras untuk memiliki jalur yang jelas ke depan."
Sementara itu, penyelenggara acara berusaha menjelaskan mengapa acara itu dibatalkan di tengah spekulasi tentang alasan sebenarnya. "Ini bukan tentang uang - ini tentang kesehatan dan keselamatan serta reputasi acara kami," kata Mats Granryd, direktur jenderal GSMA kepada BBC. Granryd menggambarkan peristiwa ini sebagai "force majeure", istilah hukum untuk keadaan yang tidak terduga.
Ganggu Produksi
Mewabahnya virus Corona ini akhirnya juga berimbas pada Apple. Meski belum diketahui secara detail potensi kerugian secara materil, tapi belum lama ini dikabarkan produksi iPhone bakal terimbas. Pasalnya, Faxconn, mitra yang tunjuk Apple untuk memproduksi iPhone sempat dilaporkan tak diperbolehkan mengaktifkan pabriknya yang berbasis di Shenzhen, Cina.
Reuters mengabarkan pada Minggu 9 Februari yang lalu, pemerintah Cina menolak rencana Faxconn untuk melanjutkan produksi pada hari Senin, 10 Februari 2020. Menurut pada ahli kesehatan masyarakat, yang telah melakukan inspeksi ke pabrik-pabrik