Infrastruktur Backbone, Fungsi, Cara Kerja Dalam Jaringan
Infrastruktur Backbone
Menyangkut dunia jaringan komputer, backbone merupakan saluran pusat atau koneksi yang dirancang dengan tujuan mentransfer aliran lalu lintas data dalam jaringan. Pada umumnya, backbone bisa di manfaatkan untuk menghubungkan jaringan lokal LAN dengan jaringan yang jangkauannya lebih luas (WAN) dalam satu waktu.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam membangun backbone :
- Jaringan ini membutuhkan bandwidth yang besar
- kecepatan transmisi yang tinggi serta dukungan infrastruktur yang mempunyai kehandalan tinggi.
Seperti yang di ketahui, jaringan ini dirancang dengan memakai media transmisi seperti satelit, microwave atau Fiber Optic. Namun, karena jaringan backbone membutuhkan bandwidth yang besar, sehingga menggunakan media fiber optic yang dapat memenuhi keperluan tersebut. Dengan memakai jaringan backbone akan membuat kinerja jaringan menjadi lebih sempurna.
Pada dasarnya, ada tiga bagian penting yang terdapat dalam infrastruktur telekomunikasi yakni :
1. Infrastruktur Backbone Internasional
Yang dikatakan dengan Backbone Internasional adalah jaringan backbone yang mengaitkan lalu lintas (traffic) jaringan domestik menuju jaringan internasional. Infrastruktur jaringan ini dirancang dengan memakai Fiber Optic dari bawah laut dan satelit regional dan internasional.
2. Infrastruktur Backbone Domestik
Maksud dari Backbone domestik yaitu infrastruktur jaringan yang menjadi penghubung antara kota di Indonesia. Untuk menghubungan kota-kota yang berada di bagian barat Indonesia memakai Fiber Optic, dan untuk akses ke seluruh wilayah Indonesia memakai statelit dan radio.
Jaringan akses merupakan jaringan yang dapat mengakses pelanggan secara langsung. Infrastruktur ini memerlukan investasi yang cukup besar dengan berbagai teknologi yang berkembang. Namun, secara luas media yang diperlukan untuk merancang infrastruktur ini adalah kabel dan wireless.
Fungsi Backbone
Pada intinya, backbone dirancang bertujuan untuk memaksimalkan kinerja komunikasi data dalam sebuah jaringan yang mencakup skala luas, seperti transfer data. Disamping itu, fungsi backbone dapat di ringkas sebagai berikut :
- Bisa melakukan transfer data yang besar hingga mencapai 100 Mbps.
- Bisa mengurangani terjadinya bottleneck, yaitu ketika terjadi kepadatan atau beban user untuk mengakses data dalam sebuah jaringan.
- Mampu meningkatkan interkoneksi antar jaringan lokal yang sudah dirancang.
- Jaringan Backbone umumnya memanfaatkan teknik dual ring, sehingga mempunyai fault tolerance yang sangat tinggi.
Cara Kerja Backbone Dalam Jaringan
Sampai saat sekarang, penerapan backbone jaringan yang menduduki tempat terbaik adalah yang di pakai di Internet. Sebab hampir semua web browser, streaming video atau arus lalu lintas data lainnya menerapkan backbone dalam jaringannya.
Mereka terdiri dari router dan switch jaringan yang dihubungkan terutama oleh kabel serat optik (walaupun beberapa segmen Ethernet juga ada di link lalu lintas backbone). Setiap koneksi serat inti biasanya menyediakan bandwidth jaringan 100 Gbps. Komputer jarang terhubung langsung ke jaringan backbone.
Secara umum, jaringan backbone terdiri dari router dan switch jaringan yang dihubungkan oleh serat optik. Setiap tautan serat optik menyediakan bandwidth 100 Gbps. Komputer sangat jarang dihubungkan langsung ke casing. Sebaliknya, ISP atau ISP terhubung langsung ke tulang punggung jaringan dan komputer secara tidak langsung terhubung ke tulang punggung jaringan.
Jaringan inti banyak digunakan karena sifatnya yang andal untuk menghindari kemacetan yang dapat menyerang server pusat. Biasanya, kabel serat optik digunakan dengan kabel RG-58/8. Konektor yang digunakan adalah ST untuk kabel fiber optik, BNC untuk kabel RG-58 dan AUI untuk kabel RG-8.
Jaringan backbone yang umum digunakan adalah jaringan yang menyediakan infrastruktur untuk mendukung jaringan lokal yang terhubung ke area sentral dimana semua karyawan dapat berbagi informasi dengan sangat mudah dan cepat. Selain itu, kampus universitas sering menggunakan jaringan backbone. Membuat jaringan lokal yang digunakan di setiap gedung yang terhubung ke sistem terpusat, memungkinkan informasi untuk dibagikan melalui koneksi jaringan di mana semua jaringan beroperasi secara independen, tetapi masih dapat bertukar informasi di dalam jaringan yang terhubung.
Alasan dan Manfaat Menggunakan Jaringan Backbone.
Berikut adalah alasan mengapa Anda harus menggunakan Jaringan Backbone:
- Pertama, Jaringan Backbone meningkatkan kapasitas dan mengatasi kemacetan transmisi.
- Kebutuhan lainnya adalah meningkatnya interkoneksi LAN yang ada.
- Yang ketiga adalah untuk ide memasang dan mengelola Jaringan Backbone yang lebih sederhana, tetapi untuk area yang lebih jauh dan lebih luas.
- Yang keempat adalah meningkatkan transmisi data, terutama untuk data grafik, audio dan video. Karena kecepatan data FDDI bisa 100 Mbps.
Dan keuntungan menggunakan Backbone adalah keuntungan dari sistem koneksi jaringan Backbone:
- Keuntungan pertama adalah kecepatan transmisi data jaringan Backbone hingga 100 Mbps, yang mengurangi kemacetan.
- Kedua, jaringan bisa mencapai 100 kilometer.
- Ketiga, jaringan backbone dapat mendukung lalu lintas data, suara dan video.
- Keempat, Jaringan Backbone biasanya menggunakan teknologi cincin ganda, sehingga memiliki toleransi kesalahan yang sangat tinggi.
Namun demikian, sistem interkoneksi dengan menggunakan jaringan Backbone juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai berikut:
- Anggaran instalasi dan pemeliharaan relatif mahal
- Proses instalasi memerlukan tenaga ahli khusus.