Teknik Elektro Kerja Jadi Apa? Daftar Pekerjaan di PLN, Pabrik, Migas, dan Startup Teknologi

Banyak calon mahasiswa yang bertanya-tanya: “Kalau lulus dari Teknik Elektro, bisa kerja jadi apa?” Pertanyaan ini sangat wajar, mengingat jurusan ini dikenal luas namun juga memiliki cakupan yang sangat luas — dari sistem tenaga listrik hingga kecerdasan buatan. Jurusan Teknik Elektro tidak hanya mencetak ahli kelistrikan, tetapi juga profesional yang memahami sistem kontrol, otomasi industri, hingga teknologi digital yang kini menjadi tulang punggung revolusi industri 4.0.

Untuk memahami lebih dalam, mari kita bahas peluang kerja lulusan Teknik Elektro di berbagai sektor strategis — mulai dari PLN, pabrik manufaktur, industri migas, hingga startup teknologi modern.

Teknik Elektro Kerja Jadi Apa? Daftar Pekerjaan di PLN, Pabrik, Migas, dan Startup Teknologi

1. Peluang Kerja di PLN (Perusahaan Listrik Negara)

PLN adalah tujuan karier yang paling populer bagi banyak lulusan Teknik Elektro. Di sini, mereka berperan langsung dalam pengelolaan dan distribusi energi listrik di seluruh Indonesia. Bidang pekerjaan yang tersedia di PLN cukup beragam, antara lain:

  • Engineer Sistem Tenaga (Power Engineer)
    Bertugas merancang dan mengawasi sistem transmisi serta distribusi listrik agar stabil, efisien, dan aman digunakan oleh masyarakat.

  • Maintenance dan Operation Engineer
    Menangani perawatan rutin serta mengoperasikan gardu induk, pembangkit listrik, dan sistem jaringan listrik bertegangan tinggi.

  • Engineer Proteksi dan Kontrol
    Spesialis dalam sistem proteksi jaringan listrik agar terhindar dari gangguan atau kerusakan akibat beban berlebih dan arus pendek.

Selain itu, PLN juga membutuhkan data analyst, perencana energi terbarukan, dan insinyur otomasi, terutama seiring transisi ke arah energi hijau. Gaji lulusan Teknik Elektro di PLN umumnya berkisar antara Rp7 juta hingga Rp20 juta per bulan, tergantung posisi dan masa kerja.

2. Peluang Kerja di Pabrik Manufaktur

Industri manufaktur membutuhkan tenaga Teknik Elektro dalam hampir semua lini produksi. Mesin-mesin otomatis, sistem sensor, dan perangkat pengendali tidak akan berjalan tanpa peran insinyur elektro. Beberapa posisi penting di pabrik antara lain:

  • Electrical Engineer
    Bertanggung jawab pada instalasi, perawatan, dan perbaikan sistem kelistrikan pabrik agar operasional berjalan lancar tanpa gangguan.

  • Automation Engineer
    Merancang dan mengimplementasikan sistem otomasi berbasis PLC (Programmable Logic Controller) dan SCADA, yang mengontrol proses produksi secara efisien.

  • Instrumentation Engineer
    Fokus pada sistem pengukuran dan sensor, memastikan akurasi alat pemantauan tekanan, suhu, dan aliran dalam proses industri.

  • Maintenance Planner
    Mengatur jadwal perawatan dan memastikan semua mesin listrik bekerja optimal, mencegah downtime yang dapat menimbulkan kerugian produksi.

Gaji di sektor pabrik cukup kompetitif, mulai dari Rp6 juta untuk level junior, hingga mencapai Rp15–25 juta per bulan bagi posisi senior engineer atau supervisor. Selain itu, banyak perusahaan besar seperti Unilever, Astra, Toyota, dan Indofood aktif merekrut lulusan Teknik Elektro untuk posisi di bidang maintenance dan kontrol kualitas.

3. Peluang Kerja di Industri Migas (Minyak dan Gas)

Sektor migas merupakan salah satu bidang dengan gaji tertinggi bagi lulusan Teknik Elektro. Perusahaan seperti Pertamina, Chevron, dan Total Energies membutuhkan tenaga ahli listrik untuk menjaga sistem kelistrikan di kilang, rig pengeboran, serta fasilitas distribusi energi.

Beberapa posisi yang bisa ditempati lulusan Teknik Elektro di sektor migas antara lain:

  • Electrical Maintenance Engineer
    Bertugas memelihara peralatan listrik bertegangan tinggi di kilang dan memastikan keandalannya selama 24 jam operasi.

  • Power System Engineer
    Mengatur sistem tenaga yang mensuplai listrik untuk operasi pengeboran dan fasilitas pemrosesan minyak atau gas.

  • Project Engineer
    Mengelola proyek-proyek pembangunan instalasi listrik, sistem otomasi, dan sistem proteksi di area migas darat maupun lepas pantai.

Selain itu, industri migas kini juga mulai fokus pada energi terbarukan dan efisiensi listrik, sehingga lulusan Teknik Elektro dengan pengetahuan tentang smart grid dan sistem energi surya memiliki nilai tambah besar. Kisaran gaji di industri ini bisa mencapai Rp10 juta hingga lebih dari Rp30 juta per bulan, tergantung proyek dan lokasi kerja.

4. Peluang Kerja di Startup Teknologi

Lulusan Teknik Elektro tak hanya terbatas pada dunia listrik konvensional. Banyak dari mereka kini berkarier di startup teknologi, baik di bidang Internet of Things (IoT), robotika, kecerdasan buatan (AI), maupun energi pintar (smart energy).

Beberapa posisi potensial antara lain:

  • IoT Engineer (Internet of Things Engineer)
    Membangun sistem terhubung seperti smart home, smart factory, atau sensor jaringan untuk keperluan industri modern.

  • Embedded System Developer
    Mengembangkan perangkat keras dan lunak terintegrasi seperti sistem sensor, drone, dan alat medis elektronik.

  • Product Development Engineer
    Merancang inovasi baru berbasis teknologi, misalnya alat penghemat energi atau perangkat wearable.

  • Data Engineer atau AI Engineer
    Bagi lulusan elektro yang memperdalam pemrograman dan analisis data, startup teknologi membuka banyak peluang di bidang data processing dan machine learning.

Selain startup besar seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan eFishery, banyak perusahaan rintisan lokal di bidang green technology juga mencari lulusan Teknik Elektro untuk mengembangkan solusi energi ramah lingkungan. Gaji di startup bervariasi — mulai dari Rp7 juta hingga Rp25 juta, tergantung skala perusahaan dan posisi.

5. Prospek Global dan Fleksibilitas Karier

Keunggulan lain dari lulusan Teknik Elektro adalah fleksibilitasnya. Dengan dasar ilmu kelistrikan, sistem kontrol, dan teknologi digital, mereka bisa beradaptasi di berbagai sektor — baik energi, manufaktur, maupun teknologi informasi. Banyak alumni yang melanjutkan karier di luar negeri sebagai Electrical Engineer, Control Engineer, atau Project Manager di perusahaan internasional.

Selain bekerja di industri, banyak juga lulusan Teknik Elektro yang memilih menjadi konsultan, peneliti, atau dosen di bidang energi dan otomasi. Beberapa bahkan mendirikan perusahaan sendiri di bidang instalasi listrik atau teknologi IoT.

Kesimpulan

Jadi, lulusan Teknik Elektro kerja jadi apa? Jawabannya: hampir di mana saja. Dari PLN yang menerangi negeri, pabrik yang menggerakkan roda industri, migas yang mengelola sumber energi, hingga startup yang menciptakan teknologi masa depan — semua membuka pintu bagi lulusan elektro.

Dengan menguasai dasar kelistrikan, sistem kontrol, otomasi, serta kemampuan analisis dan komunikasi yang baik, mahasiswa Teknik Elektro akan memiliki masa depan cerah di dunia kerja yang terus berkembang dan semakin digital.

This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website. Learn more.