Perencanaan dan Prosese Pembuatan Jalan Tambang
Teknologi Pertambangan
PERENCANAAN JALAN TAMBANG
Proses perencanaan badan jalan, agar mendapatkan desain yang kompeten sehingga dapat mengakomodir kebutuhan operasional penambangan.
Perencanaan jalan meliputi :
a. Perencanaan geometri
Alinyemen Vertikal, Alinyemen Horisontal, Safety Berm dan Drainage System
b. Perencanaan struktural
Pere
VERTIKAL ALINYEMEN
1. Stopping Distance (jarak pengereman)
2. Vertical Sight Distance
3. Vertical Curve Length
HORISONTAL ALINYEMEN
1. Lebar Jalan
2. Superelevasi Jalan
3. Horisontal Sight Distance
DESAIN JALAN PADA TIKUNGAN
DAMPAK KETIDAKSESUAIAN KONDISI JALAN
Grade jalan terlalu tinggi :
1. Keausan ban meningkat
2. Kendaraan sulit dikontrol saat kondisi basah
3. Erosi karena air meningkat
4. Fuel consumption meningkat
5. Kecepatan turun, Produktivitas turun
Kondisi jalan tambang terlalu sempit :
2. Ban tertembus batuan akibat benturan
3. Biaya road maintenance meningkat
Arah superelevasi terbalik :
1. Ban rusak karena ada material yang tumpah di jalan
2. Meningkatkan beban ban (kerusakan karena panas)
3. Keausan ban tinggi (umur ban turun)
4. Kontaminasi pada surface course (kekuatan berkurang)
5. Ban terluar melewati gundukan tanah hasil buangan grader
6. Kendaraan sulit dikendalikan
7. Kecepatan turun, produktivitas turun
Crossfall terlalu miring :
1. Erosi, batu tertinggal dipermukaan
2. Pembebanan yang berlebihan pada ban luar
3. Permukaan jalan kasar, ban cepat aus
Crossfall terlalu datar (potensi air menggenang) :
1. Permukaan menjadi kasar, batu muncul ke permukaan
2. Kerusakan ban dan chasis meningkat
3. Daya dukung perkerasan berkurang
4. Biaya road maintenance meningkat
5. Mengurangi jarak pandang unit kecil (sarana, dll)
6. Mengurangi traksi, stabilitas turun
Radius jalan terlalu kecil :
1. Ban luar melewati gundukan tanah buangan grader
2. Permukaan bergelombang (pengereman dan percepatan)
3. Material tumpah, biaya road maintenance meningkat
4. Kecepatan turun, produktivitas turun
5. Surface course mudah tererosi
1. Stopping Distance (jarak pengereman)
HORISONTAL ALINYEMEN
1. Keausan ban meningkat
2. Kendaraan sulit dikontrol saat kondisi basah
3. Erosi karena air meningkat
4. Fuel consumption meningkat
5. Kecepatan turun, Produktivitas turun
Kondisi jalan tambang terlalu sempit :
2. Ban tertembus batuan akibat benturan
3. Biaya road maintenance meningkat
Arah superelevasi terbalik :
1. Ban rusak karena ada material yang tumpah di jalan
2. Meningkatkan beban ban (kerusakan karena panas)
3. Keausan ban tinggi (umur ban turun)
4. Kontaminasi pada surface course (kekuatan berkurang)
5. Ban terluar melewati gundukan tanah hasil buangan grader
6. Kendaraan sulit dikendalikan
7. Kecepatan turun, produktivitas turun
Crossfall terlalu miring :
1. Erosi, batu tertinggal dipermukaan
2. Pembebanan yang berlebihan pada ban luar
3. Permukaan jalan kasar, ban cepat aus
Crossfall terlalu datar (potensi air menggenang) :
1. Permukaan menjadi kasar, batu muncul ke permukaan
2. Kerusakan ban dan chasis meningkat
3. Daya dukung perkerasan berkurang
4. Biaya road maintenance meningkat
5. Mengurangi jarak pandang unit kecil (sarana, dll)
6. Mengurangi traksi, stabilitas turun
Radius jalan terlalu kecil :
1. Ban luar melewati gundukan tanah buangan grader
2. Permukaan bergelombang (pengereman dan percepatan)
3. Material tumpah, biaya road maintenance meningkat
4. Kecepatan turun, produktivitas turun
5. Surface course mudah tererosi